Sebagai insan , manusia didalam berpendidikan menanamkan nilai moral, spiritual, dan intelektual adalah keniscayaan . Ke tiga hal tersebut adalah hal sangat mendasar yang akan menjadi pondasi awal manusia didalam berkehidupan. Pada hakikatnya manusia sebagai insan mempunyai tiga hal dasar yang fundamen didalam jiwa manusia, yaitu : Kesadaran diri, Kehendak bebas, dan Kreatifitas . Pendidikan harus dipandang sebagai suatu proses, karena pada dasarnya manusia adalah insan dan bukan tetap (basyar), karena jika pendidikan adalah suatu hal yang tetap maka manusia akan kehilangan kodratnya sebagai insan, dan menjadikannya tidak berbeda dengan binatang.
Tujuan pendidikan di indonesia hingga detik ini pun masih belum jelas akan menghasilkan makhluk yang seperti apa nantinya, namun diluar permasalahan tersebut manusia Indonesia sekalipun masih banyak yang belum paham apa fungsi dari pendidikan tersebut. Sehingga paradigma yang terbangun adalah bagaimana setelah seluruh peserta didik dapat menyelesaikan pendidikannnya secara cepat dan mendapat nilai materil setinggi-tingginya dan mengesampingkan penanaman nilai kemanusiaan yang seharusnya ada didalam jiwa para peserta didik. Acapkali dengan keadaan tersebut menghasilkan pandangan bahwa mengenyam jurusan yang menjanjikan seperti Kedokteran, Ekonomi, Hukum, dll akan mengangkat perekonomiaan pribadi dan golongan, karena kaya dan menjadi orang kaya adalah tujuan buruk yang tidak bisa dilepaskan dari beberapa manusia, khususnya masyarakat Indonesia.
Pendidikan sebagai suatu proses merupakan kebutuhan dasar manusia. Tak pernaha ada didunia ini manusia yang tidak ingin mengenyam dunia pendididkan. Dalam konteks kekinian, yang menjadi problematika saat ini adalah tidak sedikit masyarakat indonesia yang mampu mendidik anak-anaknya melalui jalur-jalur formal (Sekolah) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sudah pasti ketika makin banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak mengenyam dunia pendidikan maka nasib bangsa kedepan sudah pasti dapat kita lihat dari sekarang. Pendidikan melalui jalur formal memberikan suatu kepastian bagi seluruh masyarakat indonesia khususnya para peserta didik untuk mendapatkan harta dan kekayaan yang sebesar-besarnya, karena kaya dan menjadi orang kaya masih menjadi pilihan sebagian besar warga Indonesia.
Tujuan pendidikan di indonesia hingga detik ini pun masih belum jelas akan menghasilkan makhluk yang seperti apa nantinya, namun diluar permasalahan tersebut manusia Indonesia sekalipun masih banyak yang belum paham apa fungsi dari pendidikan tersebut. Sehingga paradigma yang terbangun adalah bagaimana setelah seluruh peserta didik dapat menyelesaikan pendidikannnya secara cepat dan mendapat nilai materil setinggi-tingginya dan mengesampingkan penanaman nilai kemanusiaan yang seharusnya ada didalam jiwa para peserta didik. Acapkali dengan keadaan tersebut menghasilkan pandangan bahwa mengenyam jurusan yang menjanjikan seperti Kedokteran, Ekonomi, Hukum, dll akan mengangkat perekonomiaan pribadi dan golongan, karena kaya dan menjadi orang kaya adalah tujuan buruk yang tidak bisa dilepaskan dari beberapa manusia, khususnya masyarakat Indonesia.
Pendidikan sebagai suatu proses merupakan kebutuhan dasar manusia. Tak pernaha ada didunia ini manusia yang tidak ingin mengenyam dunia pendididkan. Dalam konteks kekinian, yang menjadi problematika saat ini adalah tidak sedikit masyarakat indonesia yang mampu mendidik anak-anaknya melalui jalur-jalur formal (Sekolah) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sudah pasti ketika makin banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak mengenyam dunia pendidikan maka nasib bangsa kedepan sudah pasti dapat kita lihat dari sekarang. Pendidikan melalui jalur formal memberikan suatu kepastian bagi seluruh masyarakat indonesia khususnya para peserta didik untuk mendapatkan harta dan kekayaan yang sebesar-besarnya, karena kaya dan menjadi orang kaya masih menjadi pilihan sebagian besar warga Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar