Pada raalita yang ada, mahasiswa sangat kurang kepekaannya akan problem yang ada disekitarnya. Padahal seorang Mahasiswa yang ulil albab ialah Mahasiswa yang mengerti, memahami serta mangamalkan suatu ilmu secara keseluruhan. Namun yang ada pada saat ini ialah banyak sekali mahasiswa yang kurang memahami akan perannya yang sangat penting di masyarakat. Oleh karena itu, beranjak dari peran penting mahasiswa di tengah masyarakat, HMI berdiri mereposisi peran kader muslim guna menjawab persoalan bangsa dengan memberikan pemahaman akan pentingnya nilai-nilai ke-Islaman guna mewujutkan Insan yang Ulil Albab (sebagaimana termuat dalam Khitoh Perjuangan HMI 2006). Tanpa mengabaikan peran mahasiswa sebagai civis akademis HMI bertujuan “membina mahasiswa Islam menjadi insan Ulul Albab yang turut bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridloi Allah Subhanahu Wata’ala”, yaitu dengan berorientasi pada usaha idiologis mempertegak dan mengembangkan agama Islam serta mempertinggi derajat rakyat dan bangsa Indonesia. (Khitoh Perjuangan HMI 2006). Dalam kontek HMI, pergerakan merupakan suatu tanggungjawab moral dan agama. Islam sebagai asas HMI sangat menekankan ‘amal ma’ruf nahi munkar, yaitu mengajak kepada kebenaran dan mencegah atas kedzoliman. Untuk melaksanakan tanggungjawab tersebut HMI merumuskannya dalam bentuk kegiatan, diantaranya peningkatan wacana ke-Islaman, diskusi, bedah buku, seminar dan lain-lain. Disamping itu HMI juga merumuskan kegiatan pengkaderan guna meningkatkan eksistensi HMI kedepan. Diantara bentuk pengkaderan di HMI adalah Latihan Kader–I yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran awal kader baru segala macam hal ihwal ke-HMI—an seperti khittoh perjuangan, asas, sejarah HMI dan lain sebagainya. Maksud dari Reposisi Peran Kader Muslim Menjawab Persoalan Bangsa yang dijadikan tema Latihan Kader-I saat ini adalah untuk membentuk jiwa seorang mahasiswa muslim agar lebih proaktif memposisikan diri pada posisi yang strategis guna membangun kehidupan bangsa ke arah kehidupan yang lebih baik. Bentuk ini adalah format pengkaderan formal di HMI. Selain itu terdapat pola pengkaderan informal yang berupaya menguatkan militansi dan kapabilitas kader. Semua ini bertujuan untuk membentuk kader muslim yang kritis, responsif, kreatif dan inovatif berlandaskan nilai-nilai Islam dan khittoh perjuangan HMI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar